Detail Wisata

Kebun Anggur Desa Kayangan Tawarkan Pengalaman Panen Langsung dengan 70 Lebih Varian Anggur Unggul

  • Penulis: admindesa, 06-11-2025 7:01
  • Selain potensi madu Trigona, Desa Kayangan juga memiliki daya tarik lain yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan, yaitu kebun anggur dengan koleksi lebih dari 70 varian anggur dari berbagai jenis dan karakter pertumbuhan. Kebun anggur yang dikelola oleh warga setempat ini menjadi salah satu pusat budidaya anggur terbesar di wilayah Lombok Utara, dan kini dimanfaatkan sebagai lokasi panen bersama serta edukasi pertanian.

    Berbagai jenis anggur tumbuh subur di kebun ini, mulai dari varian lokal hingga jenis impor seperti Jupiter, Ninel, Transfiguration, Akademik, Baikonur, hingga Shine Muscat. Setiap varian memiliki ciri warna, rasa, ukuran buah, dan masa panen yang berbeda, sehingga membuat kebun anggur ini menjadi tempat belajar sekaligus destinasi foto yang menarik bagi pengunjung.

    Kegiatan panen anggur dilakukan secara berkala sesuai masa kematangan buah. Pengunjung yang datang tidak hanya dapat melihat proses budidaya, namun juga diperbolehkan memanen sendiri anggur yang siap dipetik langsung dari pohonnya. Buah anggur yang dihasilkan memiliki kualitas premium karena ditanam tanpa pestisida kimia berlebihan dan dirawat dengan teknik pemangkasan serta penyinaran yang tepat.

    Menurut pengelola kebun, koleksi 70 lebih varian ini terus bertambah dari tahun ke tahun berkat proses grafting (sambung pucuk) dan eksperimen adaptasi varietas baru. “Kami ingin membuat kebun ini bukan hanya tempat panen anggur, tapi juga pusat riset kecil bagi petani muda yang ingin belajar budidaya anggur tropis,” ujar salah satu pengelola.

    Hasil panen anggur segar biasanya dipasarkan langsung dalam bentuk buah siap konsumsi, tetapi sebagian telah dikembangkan menjadi olahan turunan seperti jus anggur murni, selai, dan produk fermentasi non-alkohol yang siap dipasarkan sebagai produk unggulan desa.

    Dengan adanya kebun anggur beragam varietas ini, Desa Kayangan semakin memperkuat citranya sebagai desa berbasis pertanian produktif yang mampu menggabungkan unsur budidaya, wisata, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.